Kamis, 12 Maret 2009

Yaasiin atau tahlil?

Saat menjenguk orang sakit, apabila orang yang sakit tersebut sudah dalam keadaan amat berat dan

Dari Mu’adz bin Jabal, ia berkata : Rasululullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang akhir ucapannya itu laa ilaaha illallah, maka dia masuk surge” (HR. Abu Dawud juz 3, hal. 190) , shahih.

Dari Abu Sa’id dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Talqinkanlah orang-orang yang akan mati diantara kalian dengan kalimat laa ilaaha illallaah.” (HR. Jamaah kecuali Bukhari, dalam Nailul Authar juz 4, hal. 22), shahih.

Dari Abu Hurairah ia berkata : Rasulullah SAW bersabda,”Talqinkanlah orang-orang yang akan mati diantara kalian dengan kalimat “laa ilaha illallaah”, karena barangsiapa yang akhir ucapannya laa ilaha illallaah ketika akan mati, ia masuk surge, satu hari itu (lebih bermanfaat) daripada sepanjang hidupnya, meskipun sebelumnya ia telah melakukan perbuatan apa saja. (HR. Ibnu Hibban juz 4, hal. 3), shahih.

Dari hadits diatas sudah jelas bahwa Islam menuntunkan kita untuk mentalqinkan orang-orang sakit yang sudah mendekati ajal. Lalu bagaimana dengan membaca Yaa siin saat menjenguk orang sakit, bukannya mentalqinkan?

Dari Mu’qil bin Yasar ia berkata : Nabi SAW bersabda, “Bacakanlah Yaasiin untuk orang-orang yang akan mati di antara kalian.” (HR. Abu Dawud juz 3, hal. 191)
Keterangan : hadits tersebut DHA’IF , karena di dalam sanadnya terdapat Abu ‘Utsman dari bapaknya, mereka itu majhul.

Hadits yang dha’if tidak dapat dijadikan dasar dalam beramal. Sekian semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar